Single Rail Versus Multiple +12V Rails
Pada kebanyakan PSU, multiple rail hanyalah sebuah PSU dengan satu sumber +12V yang kemudian dibagi menjadi  output multiple +12V dan setiap output railnya memiliki batas kemampuan  sendiri. Hanya sedikit PSU yang benar-benar memiliki 2 sumber +12V,  umumnya PSU tersebut adalah PSU dengan output tinggi. Dua sumber  tersebut kemudian dibagi lagi untuk membentuk rail +12V lain, menjadi 3  rail, 4 rail, 5 rail atau bahkan 8 rail. Intinya PSU yang benar-benar  memiliki multiple rail sangat jarang dan kalaupun ada semuanya merupakan  PSU 1000W+. Pada kasus lain, ada juga PSU dengan dua output rail +12V  yang kemudian dikombinasikan untuk membuat satu ouput rail +12V yang  besar.
Rail +12V dibagi menjadi beberapa rail  dengan alasan keamanan. Distribusi panas akan lebih baik jika panas  disalurkan ke banyak rail. Hal  ini mencegah hubungan arus pendek. Tujuan pembagian rail sama dengan  tujuan memasang circuit breaker (sekering) lebih dari satu pada sebuah  bangunan atau rumah yang besar.
Ada juga produsen PSU yang mengklaim  bahwa PSU-nya memiliki multiple rail, tetapi sebenarnya hanya ada satu  rail saja. Pertimbangan ini dilakukan karena komponen yang digunakan  untuk membagi rail membutuhkan biaya lebih besar dibandingkan dengan komponen single rail.
PSU multiple rail sering dikatakan  memiliki output yang lebih stabil dan bersih dari noise. Hal ini  tidaklah benar, karena PSU single rail juga dapat menghasilkan output  yang stabil dan bersih. Kata-kata “output yang lebih stabil dan bersih”  dipakai karena dianggap lebih enak didengar dibandingkan dengan “tidak  mudah meyebabkan kebakaran”. Seperti yang dikatakan sebelumnya, PSU  biasanya hanya memiliki satu sumber +12V dan biasanya tidak ada proses  filtering tambahan yang dipasang ketika rail itu dibagi, tambahan inilah  yang jika benar-benar ada pada PSU multiple rail, akan mebuat PSU  multiple rail lebih stabil daripada single rail.
Beberapa orang menganggap PSU single  rail lebih baik. Dalam beberapa kasus, sebagai contoh, produsen membuat  PSU 750W dengan 4 rail +12V yang dalam teori memiliki power yang banyak  untuk sebuah hi-end PC Gaming. Produsen ini mengikuti standar EPS yang  merupakan standar server, bukan standar PC Gaming. PSU tersebut memiliki  4 konektor PCIe yang semuanya mengambil sumber dari satu rail +12V,  bukan dari 2 atau 3 rail. Pada saat gamers menggunakan PSU tersebut  untuk mentenagai sebuah PC dengan konfigurasi dual GPU sekelas nVidia  GTX series, PSU tersebut shutdown tiba-tiba pada saat dipakai untuk  bermain game. Hal ini dikarenakan total ampere yang ada pada rail yang  menjadi sumber 4 konektor PCIe tidak mampu memberikan daya untuk dua  graphic card yang digunakan (GPU sekelas GTX series membutuhkan 2  konektor 6-pin dengan daya besar). Seharusnya, PSU multiple rail 750W  untuk hi-end PC Gaming dengan konfigurasi dual GPU harus  membuat 4 konektor PCIe mereka bersumber dari dua rail atau lebih,  jangan hanya pada satu rail +12V. Jika mereka tidak ingin melakukan hal  tersebut, mereka seharusnya menaruh jumlah ampere yang lebih besar pada  rail +12V yang digunakan untuk 4 konektor PCIe daripada ketiga rail  lain. PSU 750W single rail yang berkualitas dengan total ampere yang  besar tidak bermasalah dengan kasus ini, karena walaupun suplai daya 1  rail terbagi untuk komponen lain selain graphic card, total output dari  ampere yang besar dapat memberi tenaga dual GPU yang haus daya. Kembali  lagi pada pernyataan di atas bahwa akan lebih murah membuat PSU single  rail dibandingkan multiple rail, produsen PSU membuat isu bahwa single  rail lebih baik dari multiple rail, isu tersebut didukung oleh kasus di  atas.
Dari kasus di atas, multiple rail  sangatlah tidak menguntungkan, oleh karena itu single rail lebih baik  daripada multiple rail. Jika anda mengikuti pernyataan ini, anda salah  besar! Karena jika PSU multiple rail memiliki pembagian rail dan letak  perkabelan yang baik, masalah di atas tidak akan timbul. Contohnya  adalah FSP Epsilon 700W, PSU ini memiliki 2 konektor PCIe yang bersumber  dari dua rail +12V dengan total ampere 18A yang hampir 3 kali lebih  besar daripada standar desain total power konektor PCIe. Hal ini sangat  menguntungkan karena kita tidak perlu khawatir akan pembagian daya, 1  rail +12V hanya mentenagai CPU, satu rail lain mentenagai motherboard,  HDD, ODD dan fan, sehingga dengan dua konektor PCIe yang bersumber dari  dua rail sisanya, kita dapat menggunakannya untuk konfigurasi dual GPU  hi-end tanpa khawatir kekurangan daya karena rail untuk konektor PCIe  murni hanya menyuplai daya untuk GPU, tidak berbagi untuk komponen lain.  Tapi masalah akan timbul pada saat kita akan menggunakan konfigurasi  dual GPU yang satu GPU-nya saja menggunakan dua konektor PCIe. Walaupun  wattage-nya cukup, kita tidak bisa mencukupi kebutuhan konektor sisanya  dengan menggunakan adapater molex to PCIe, karena power yang ada pada  adapter PCIe berasal dari rail yang menyuplai daya untuk komponen lain  macam HDD dan ODD. Walaupun graphic card mendapatkan daya yang cukup,  komponen lainnya akan kekurangan daya yang dapat menyebabkan  ketidakstabilan dan bahkan kerusakan. Oleh karena itu, dibutuhkan  ketelitian pada saat kita berniat memilih PSU multiple rail untuk  konfigurasi dual GPU dengan GPU yang haus daya. Hal yang sama juga akan  terjadi pada PSU single rail jika PSU tersebut memiliki total ampere  +12V yang kurang besar.
Konfigurasi umum PSU multiple rail +12V:
2 x 12V
Ini merupakan spesifikasi original ATX12V untuk pembagian rail +12V.
1 rail untuk CPU, 1 rail untuk yang lainnya.
Konfigurasi “jadul”, kurang handal untuk menangani kebutuhan PC jaman sekarang, karena hanya satu rail yang digunakan untuk mentenagai komponen lain selain CPU, termasuk GPU dengan tambahan konektor PCIe.
3 x 12V
Modifikasi dari spesifikasi ATX12V dengan mengambil pertimbangan konektor PCIe.
1 rail untuk CPU, 1 rail untuk komponen lain, 1 rail lagi hanya untuk konektor-konektor PCIe.
Sempurna untuk konfigurasi multi GPU, tetapi tidak untuk PC yang membutuhkan lebih dari 2 konektor PCIe.
Dua konfigurasi di atas biasanya hanya ada pada PSU di bawah 600W.
4 x 12V (konfigurasi original EPS12V)
Hanya ada pada PSU yang benar-benar menerapkan spesifikasi EPS12V (server).
Karena aplikasi umum server menggunakan lebih dari satu processor, 2 rail digunakan hanya untuk CPU yang disalurkan melalui konektor 8-pin. 1 rail untuk konektor 24-pin dan SATA, 1 rail lagi hanya untuk molex.
Sangat tidak bagus untuk PC hi-end dengan konfigurasi dual GPU, karena GPU akan mendapat daya yang terbagi dengan komponen lain.
Untuk non-server, konfigurasi ini sudah tidak ada lagi dipasaran.
Biasanya ada pada PSU antara 600W sampai 850W.
4 x 12V (konfigurasi “enthusiast” PC)
Modifikasi dari spesifikasi ATX12V, mirip dengan konfigurasi 3 x 12V, namun pada konfigurasi ini, konektor-konektor PCIe ditaruh juga pada 1 rail lagi.
Jika PSU memiliki 3 konektor PCIe atau 8-pin PCIe, biasanya setiap rail +12V tidak akan memiliki daya hanya 20A.
Biasanya ada pada PSU 700W sampai 1000W (untuk 800W ke atas, sudah pasti akan memiliki lebih dari 20A di setiap railnya pada konfigurasi ini).
5 x 12V
Konfigurasi ini dapat disebut EPS12V/ATX12V hybrid.
Dual processor tetap mendapatkan railnya seperti konfigurasi original EPS12V, tetapi konektor PCIe juga mendapatkan railnya sendiri.
Biasanya konfigurasi ini ditemukan pada PSU 850W sampai 1000W.
6 x 12V
Ini adalah konfigurasi yang paling besar karena mencukupi standar ATX dan juga dapat mentenagai 4 sampai 6 konektor PCIe pada 2 railnya.
2 rail untuk CPU, 2 rail untuk molex, SATA dan konektor 20 + 4 pin, 2 rail lagi untuk konektor PCIe.
Biasanya hanya ada pada PSU dengan daya lebih dari 1000W.





0 komentar:
Posting Komentar